Pubertas pada anak berkebutuhan khusus sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua. Tak jarang kondisi ini bisa membuat orang tua cemas karena menjelaskan pubertas dengan baik dibutuhkan serangkaian usaha ekstra.
Layaknya orang lain pada umumnya, individu berkebutuhan khusus yang mengalami pubertas ditandai dengan adanya perubahan fisik, hormon, dan juga psikologis. Mereka akan mulai tertarik dengan lawan jenis dan juga adanya perubahan mood khas anak remaja. Namun, pada individu yang mengalami kesulitan berkomunikasi, perubahan mood ini akan terjadi lebih intens.
Mempersiapkan masa pubertas individu berkebutuhan khusus melibatkan pendekatan yang komprehensif. Setiap individu memiliki kebutuhan yang unik, oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kebutuhan dan preferensi individu. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan orang tua:
- Komunikasi yang terbuka. Jalinlah komunikasi yang terbuka dengan anak tentang perubahan yang akan terjadi pada tubuhnya selama masa pubertas. Gunakan Bahasa yang mudah dipahami anak.
- Materi edukasi yang sesuai. Sediakan materi edukasi tentang pubertas yang disesuaikan dengan kebutuhan anak, seperti buku atau video yang dirancang untuk individu berkebutuhan khusus. Pastikan materi tersebut dapat diakses dan dimengerti.
- Kesiapan Emosional. Ajarkan mereka keterampilan untuk mengelola emosi dan stress yang mungkin timbul selama masa pubertas.
- Perubahan Fisik. Bicarakan tentang perubahan fisik yang akan mereka alami, seperti pertumbuhan payudara atau bulu – bulu yang muncul. Sediakan dukungan dan pemahaman tentang perubahan ini.
- Kesehatan Reproduksi dan Kebersihan. Berikan informasi tentang kesehatan reproduksi dan pentingnya menjaga kebersihan pribadi. Bantu mereka memahami tentang menstruasi (jika anak perempuan) atau perubahan suara (jika anak laki – laki) dan bagaimana cara mengelola perubahan tersebut.
- Dukungan Keluarga dan Sekolah. Libatkan keluarga dan sekolah dalam proses pendampingan anak selama masa pubertas. Pastikan ada dukungan yang konsisten dan pemahaman tentang kebutuhan mereka.
- Perhatian Terhadap Perilaku dan Kesehatan Mental. Waspadai perubahan perilaku yang mungkin terjadi selama pubertas dan cari tahu cara terbaik untuk mendukung kesehatan mental mereka.
- Konsultasikan dengan Profesional. Jika perlu, mintalah bantuan dari professional atau konselor yang berpengalaman dalam bekerja dengan individu berkebutuhan khusus untuk memberikan dukungan tambahan.
Ingatkah bahwa setiap individu berkebutuhan khusus itu unik, oleh karena itu, pendekatan yang paling efektif akan berbeda pada setiap anak. Penting untuk selalu memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan mereka selama proses pubertas.
Sumber:
Unicef., 2016. Mentrual Hygiene Management (MHM). Website http://www.unicef.org/
Salsabila Haliqa. 2024. Development of Puberty Preparation Handbook Media Program for Children with Intellectual Disabilities. Jurnal Penelitian Actual & Kajian Analisis Reformasi Pendidikan. 22(1), 99-105
Frances, Fei. 2021. Preparing for Puberty in Girls With Special Needs: A Cohort Study of Caregiver Concerns and Patient Outcomes. Elsevier. 34(4),471-476