Halo, Sahabat Talenta Center! Self-harm atau melukai diri sendiri merupakan salah satu masalah serius yang sering terjadi pada individu berkebutuhan khusus (IBK), termasuk anak-anak dengan gangguan emosional atau perilaku. Self-harm bisa terjadi ketika seorang anak merasa kewalahan dengan emosi yang mereka alami dan tidak tahu cara menyalurkannya dengan baik. Tindakan ini tidak selalu menjadi tanda keinginan untuk bunuh diri, tetapi bisa menjadi bentuk pelarian dari rasa sakit emosional yang dirasakan. Orang tua tentu merasa khawatir dan bingung ketika anak menunjukkan perilaku ini. Namun, penting untuk memahami penanganan yang tepat agar anak bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Berikut beberapa tips penanganan yang dapat dilakukan jika anak melakukan self-harm.
1. Tetap Tenang dan Jangan Bereaksi Berlebihan
Melihat anak melukai diri sendiri bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan bagi orang tua, namun cobalah untuk tetap tenang. Bereaksi dengan marah atau cemas berlebihan justru bisa membuat anak merasa lebih tertekan. Sebaliknya, berikan dukungan emosional dengan cara berbicara kepada anak secara lembut, tanpa menghakimi. Tunjukkan bahwa orang tua peduli dan ingin membantu mereka melewati perasaan sulit yang sedang mereka alami.
2. Ajarkan Cara Mengelola Emosi yang Sehat
Self-harm sering kali muncul sebagai cara anak untuk melepaskan emosi yang tidak dapat mereka ekspresikan. Salah satu langkah penting dalam penanganannya adalah mengajarkan anak cara mengelola emosi secara sehat. Latih anak untuk mengidentifikasi perasaan mereka dan ajarkan strategi seperti teknik relaksasi, pernapasan dalam, atau journaling untuk membantu mereka menyalurkan emosi dengan cara yang tidak merusak diri sendiri.
3. Cari Penyebab yang Mendasari
Penting untuk menggali lebih dalam mengapa anak melakukan self-harm. Apakah mereka merasa tertekan di sekolah? Apakah ada masalah pertemanan atau keluarga yang membuat mereka merasa kewalahan? Mengidentifikasi penyebab mendasar dari self-harm bisa membantu orang tua memberikan dukungan yang lebih spesifik dan tepat. Bekerja sama dengan guru, terapis, atau profesional kesehatan mental untuk memahami situasi ini juga sangat disarankan.
4. Berikan Pengalihan yang Aman
Saat anak merasa dorongan untuk melukai diri, penting untuk menyediakan alternatif yang lebih aman. Ajak mereka mencoba aktivitas yang bisa membantu menenangkan perasaan, seperti menggambar, bermain musik, atau bahkan meremas bola stres. Pengalihan ini dapat membantu anak melepaskan ketegangan tanpa harus melukai diri sendiri.
5. Dapatkan Bantuan Profesional
Self-harm bukan masalah yang bisa diatasi sendirian. Jika anak terus menunjukkan perilaku ini, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Terapis atau psikolog dapat membantu anak memproses emosi mereka dan mencari solusi yang lebih baik dalam mengatasi tekanan. Terapis juga akan memberikan panduan bagi orang tua tentang cara mendukung anak secara emosional.
Di Klinik Utama Talenta Center, kami menyediakan layanan terapi yang dirancang khusus untuk individu spesial, termasuk mereka yang mengalami masalah self-harm. Tim profesional kami siap membantu individu dalam mengelola emosi, serta memberikan dukungan untuk keluarga dalam proses pemulihan. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk mendapatkan terapi yang tepat bagi anak Anda.